Kecepatan
berpengaruh baik risiko kecelakaan maupun akibat kecelakaan. Pada 35 mph (56 km
/ h) Anda berpeluang dua kali lebih besar untuk membunuh seseorang dibandingkan
pada kecepatan 30 mph (48 km / jam). Di Eropa saja, mengemudi sesuai dengan
batas kecepatan dan mengenakan sabuk pengaman dapat menyelamatkan sekitar
12.000 nyawa dan mencegah cedera 180.000 per tahun.
Ada
berbagai cara untuk mengurangi kecepatan kendaraan, undang-undang, desain
jalan, dan penegakan hukum (kamera radar speed misalnya). Intellegent Speed
Adaptation (ISA) merupakan sebuah sistem di mana kendaraan tahu batas kecepatan
kendaraan di jalan, dan akan mengaktifkan sinyal visual dan audio jika
kecepatan melampaui batas.
Sebuah
proyek ISA dilakukan di Swedia selama tiga tahun, dengan berbagai sistem dipasang
di 5000 mobil, bus dan truk. Swedish National Road Administration melaporkan
bahwa mereka bisa mengurangi cedera kecelakaan sebesar 20% sampai 30% di daerah
perkotaan. (Sumber: Shutterstock)
Berbagai
fitur keselamatan seperti airbag dan alat elektronik canggih terus ditingkatkan
untuk membantu Anda tetap aman di dalam mobil Anda.
Mungkin perangkat
keselamatan terbaik yang pernah dikembangkan adalah sabuk pengaman. Sabuk pengaman
dapat mengurangi risiko kematian dalam tabrakan hingga 60%.
Peraturan
wajib memakai sabuk pengaman di banyak negara telah meningkat penggunaannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa di Inggris, penggunaan sabuk
pengaman depan meningkat dari 37% menjadi 95% setelah peraturan wajib memakai
sabuk pengaman, diikuti dengan penurunan sebesar 35% korban cedera akibat
kecelakaan lalu lintas.
Penggunaan
kursi keselamatan untuk anak telah terbukti mengurangi risiko kematian
kendaraan sebesar 71% pada anak-anak, dan 54% untuk anak usia 1-4 tahun,
menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Biaya
dan ketersediaan menjadi hambatan untuk menggunakan kursi keselamatan anak di
negara berkembang.
Untuk
pengendara sepeda, helm adalah perlindungan yang paling efektif apabila terjadi
kecelakaan. Helm dapat mengurangi risiko cedera kepala dan otak hingga 88%.
Helm
juga sangat penting untuk pengendara sepeda motor, terutama di negara-negara
berkembang di mana penggunaan sepeda motor sangat tinggi dan penggunaan helm
rendah. Misalnya, di Thailand, setahun setelah peraturan wajib memakai helm
dilakukan, penggunaan helm meningkat lima kali lipat, sementara cedera kepala
sepeda motor mengalami penurunan sebesar 41% dan kematian sebesar 21%, menurut
penelitian yang laporkan oleh WHO.
Human
error adalah penyebab terbesar atas kecelakaan di jalan. Jika Anda menghapus
variabel itu, jalan kita berpotensi menjadi jauh lebih aman. Penelitian desain
untuk mobil yang menngendarai diri mereka sendiri terus dilakukan. Kendaraan
yang dikemudikan secara otomatis bisa meningkatkan arus lalu lintas, mengurangi
kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Menurut Departemen Transportasi Inggris, Anda empat kali lebih mungkin untuk kecelakaan ketika menggunakan ponsel saat mengemudi. Poster ini hanya sebagian kecil dari kampanye yang diluncurkan oleh Pemerintah Inggris untuk meningkatkan perilaku pengguna jalan.
Banyak
kecelakaan terjadi akibat pengguna jalan tidak melihat satu sama lain. Rendahnya
visibilitas adalah masalah serius di negara berpenghasilan rendah dan
negara-negara berpenghasilan menengah, di mana penerangan jalan di malam hari
tidak memungkinkan pengguna jalan melihat dengan jelas.
WHO
merekomendasikan untuk melaksanakan daytime running lights untuk pengendara
sepeda motor, yang dapat mengurangi kecelakaan akibat kurangnya visibilitas hingga
15 persen. Selanjutnya, pengendara sepeda harus melindungi diri dengan memakai pakaian
yang berwarna cerah dan dilengkapi reflektor. Hal ini bertujan untuk
meningkatkan visibilitas mereka di siang hari dan dalam kegelapan. Pengendara
sepeda harus menggunakan reflektor pada roda, dan lampu sepeda.
Nol
toleransi untuk pengemudi yang mabuk sambil mengemudi membantu mengurangi kecelakaan
lalu lintas. Pengurangan tingkat alkohol dalam darah dari 0,10 persen menjadi
0,05 persen mengurangi 2/3 risiko kecelakaan.
Sistem
lalu lintas jalan modern dan desain pinggir jalan dapat secara signifikan
mengurangi cedera dalam peristiwa kecelakaan. Bundaran, misalnya, dapat
mengurangi tabrakan hingga 40%, cedera serius dan kematian hingga 90%. Perbaikan
lain yang perlu dilakukan adalah perbaikan pada fasilitas penyeberangan bagi
pejalan kaki, dan penerangan jalan yang
memadai.
Perusahaan mobil terus mengembangkan fitur keselamatan yang terintegrasi yang intuitif yang dapat membantu mengurangi beberapa risiko kecelakaan akibat human error. Selain fitur yang ada seperti sabuk pengaman, cruise control dan airbag, teknologi yang lebih canggih seperti sensor gerak, detektor alkohol, bahkan kendaraan yang dapat berkomunikasi satu sama lain, adalah teknologi untuk meningkatkan keselamatan jalan.
0 komentar:
Posting Komentar