A. DASAR HUKUM
Dasar hukum adalah
norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan atau dasar bagi setiap penyelenggaraan atau tindakan hukum oleh subyek
hukum baik orang perorangan atau badan hukum.
Dalam
penyelenggaraan penyuluhan keselamatan terdapat beberapa dasar hukum yang
digunakan.
1. UU
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
LLAJ (Pasal 203: menyusun Rencana Umum
Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan.
2. Instruksi
Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
Ø Pilar 1: Manajemen
Keselamatan Jalan
Ø Pilar 2: Jalan yang
Berkeselamatan
Ø Pilar 3: Kendaraan yang
Berkeselamatan
Ø Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang
Berkeselamatan
Ø Pilar 5: Penanganan Pra dan
Pasca Kecelakaan
3. Pilar
4
Ø Koordinator
Kapolri
Ø Tanggung
jawab memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan
berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin mengemudi dan
penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan lalu
Ø Kementerian
terkait:
a.
Kementerian Perhubungan
b.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c.
Kementerian Kesehatan
d.
Kementerian Dalam Negeri
e.
Pemprov dan Pemkab/Kota
B. PENYULUHAN KESELAMATAN
TRANSPORTASI JALAN
Suatu proses untuk meningkatkan keselamatan jalan melalui kegiatan
pendidikan (non formal) berkeselamatan bagi operator serta pemahaman
keselamatan bagi masyarakat.
Pendidikan keselamatan bagi operator ditujukan untuk membekali
pengetahuan dan ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan serta merubah perilakunya untuk peduli terhadap
keselamatan transportasi jalan.
Penyuluhan
Keselamatan Transportasi Jalan
Ø Operator:
kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan
Ø Regulator,
penyedia jasa transportasi, tenaga kerja di bidang transportasi
Ø Masyarakat:
kesadaran, pengetahuan, dan kemauan untuk berperan aktif
Ø Proses-proses
penyuluhan keselamatan jalan :
a.
Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
b.
Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
c.
Proses komunikasi timbal balik antara
penyuluh dan sasaran penyuluhan
C. TAHAPAN PENYULUHAN
Ø Tahap penumbuhan perhatian:
mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
Ø Tahap penumbuhan minat: ingin
mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
Ø Tahap menilai: mampu membuat
perbandingan.
Ø Tahap mencoba: mencoba gagasan
baru atau praktek baru.
Ø Tahap menerapkan: meyakini dan
menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
D. PENYUSUNAN PROGRAM PENYULUHAN
Ø Perumusan keadaan: penggambaran fakta
berupa data dan informasi
Ø Penetapan tujuan: perumusan keadaan
yang hendak dicapai
SMART, yaitu specific (khas);
measurable (dapat diukur); actionary (dapat
dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki
batasan waktu untuk mencapai tujuan)
Ø Penetapan masalah: perumusan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
Ø Penetapan rencana kegiatan:
merumuskan cara mencapai tujuan dengan memperhatikan faktor-faktor berikut :
a.
Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan
b.
Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana
dan prasarana
c.
Tingkat kemampuan penyuluh
d.
Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya
yang ada
e.
Alokasi pembiayaan
E.
MATERI
PENYULUHAN
- Pesan yang akan disampaikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan
- Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
- Bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur
d.
S-Prinsip 7
C
Ø Credibility: pesan dapat
diyakini kebenarannya
Ø Contex: berkaitan dengan
masalah keselamatan di wilayahnya
Ø Content: isinya memiliki
arti bagi penerima pesan
Ø Clarity: jelas susunan
bahasa, gambar dan simbol
Ø Continuity and consistency:
berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
Ø Channels: saluran media
komunikasi yang sesuai penerima
Ø Capability of audience:
sesuai dengan kemampuan penerima pesan.
F.
METODE
PENYULUHAN
1.
Berdasarkan teknik komunikasi yang
digunakan:
a.
Metode penyuluhan langsung
Ø Tatap
muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
b.
Metode penyuluhan tidak langsung
Ø Dilakukan
melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran
brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2.
Berdasarkan jumlah sasaran
a.
Pendekatan perorangan
Ø Langsung
antara penyuluh dengan orang per orang
- Pendekatan kelompok
Ø Antara
penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
- Pendekatan massal
Ø Dilakukan
antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan
poster/spanduk, kampanye, dll.
3.
Berdasarkan indera penerima sasaran
a.
Indera penglihatan
Melalui pemasangan
poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.
Indera pendengaran
Melalui indera
pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.
Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi
cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4.
Metode-metode
lain
a.
Metode
dengan pendekatan massal: menarik perhatian, menumbuhkan minat
dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
b.
Metode
dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi yang lebih
rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan untuk dapat
membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap
menerapkan.
c.
Metode
dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba hingga
menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang
lebih akrab.
Terdapat beberapa metode lain
yang sering kita jumpai di masyarakat yaitu :
No
|
Metode
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
1
|
Ceramah
Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam
bentuk pertanyaan atau diskusi
|
Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat
tergantung pada kemampuan penceramah
|
Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat
diikuti peserta dalam jumlah besar
|
2
|
Demonstrasi
Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau
hasil terkait sesuatu hal
|
Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan
relatif besar
|
Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
|
3
|
Kursus/Pelatihan
Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara
sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
|
Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan
pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering
mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
|
Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai
kader bagi kelompoknya
|
4
|
Pameran
Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model,
contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya
secara sistematis pada suatu tempat tertentu
|
Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus
berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai
masalah
|
Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek
publisitas
|
5
|
Pemberian Penghargaan
Kegiatan sebagai tanda ucapan terima
kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya
khususnya dalam kurun waktu tertentu.
|
Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya
melibatkan beberapa orang peserta
|
Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi;
mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan
lembaga/badan lain
|
6
|
Pemutaran Film
Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang
bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
|
Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
|
Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan;
jangkauannya lebih luas
|
7
|
Penempelan Poster
Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan
sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran
tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang
sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang
berkumpul
|
Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan
mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
|
Jangkauan sasaran lebih luas
|
8
|
Penyebaran brosur,
leaflet, & majalah
Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang
dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
|
Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi
kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul,
materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya
|
Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus
pada materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat
memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
|
G. MEDIA PENYULUHAN
Kata media berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar.
Dalam penyuluhan media berperan sebagai saluran komunikasi dan media belajar.
Dari metode-metode penyuluhan diatas, dapat kita
ketahui bahwa terdapat kebutuhan akan media dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan. Berikut merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan
penyuluhan.
No
|
Bentuk
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
1
|
Media Tercetak
Foto, poster, leaflet, diagram,grafik, brosur,
majalah, buku
|
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan butuh
waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi
yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang
|
Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang,
dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing orang, mudah dibawa
|
2
|
Media Audio
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio
|
Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau
merevisi harus memproduksi master baru
|
Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap
sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan
mudah didistribusikan
|
3
|
Media Audio Visual
Film, iklan televisi, presentasi interaktif
|
Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan
waktu
|
Dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik
dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif
|
4
|
Obyek fisik/benda nyata
Benda sesungguhnya, model, maket, simulasi
|
Relatif mahal
|
Dapat menunjukkan lingkungan belajar yang amat mirip
dengan lingkungan belajar yang sebenarnya, memberikan simulasi terhadap
banyak indera, dapat digunakan sebagai liatihan kerja, latihan menggunakan
alat bantu dan atau simulasi
|
5
|
Media Luar Ruangan
Papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi
layar lebar
|
Biaya lebih tinggi dan proses pembuatannya lebih
rumit
|
lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai
informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca
indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
|
H. PENYULUHAN EFEKTIF
Dengan
memilih metode dan materi penyuluhan yang tepat, kita dapat melakukan
penyuluhan yang efektif. Dalam penyuluhan yang efektif terdapat 3 faktor penting
sebagai indikator mengenai efektivitas penyuluhan yaitu adanya perubahan pada sisi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan audiensi/responden. Untuk mengetahui
apakah ada perubahan pada 3 indikator diatas, perlu dilakukan survei
pendahuluan (Pre Test) untuk mengukur 3 indikator tersebut sebelum penyuluhan
dan evaluasi (Post Test) untuk mengetahui apakah ada perubahan pada 3 indikator
tersebut setelah dilakukannya penyuluhan.