TUGAS MENDESAIN STIKER KESELAMATAN
Mata Kuliah
Teknik
Komunikasi Massa
NAMA : Anjasmara Catur Wiguna
NOTAR : 13.I.136
KELAS : MKTJ A / Madya
I.
DESAIN STIKER
DESAIN STIKER
II. LATAR BELAKANG
Pada saat ini
banyak kita jumpai di jalan orang yang menggunakan telepon genggam sambal mengemudi
baik berbicara ataupun mengirim pesan singkat. Tidak hanya pengemudi kendaraan
roda empat tapi roda dua juga banyak kita lihat melakukan hal yang sama di
jalan. Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan sepanjang tahun
2010 terdapat 6.000 kasus kecelakaan, dimana 135 kasus akibat sedang
menggunakan ponsel.
Jika dilihat dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku maka hal tersebut telah melanggar
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal
283 yang menentukan “setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di Jalan
secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu
keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah)”.
Selain itu,
data yang diperoleh dari Polresta Bandar Lampung terdapat 2 kasus kecelakaan selama
bulan september 2012 yang terjadi akibat pengemudi yang menggunakan telepon
genggam saat
berkendaraan di jalan raya.
Melihat fakta
yang terjadi di Indonesia banyak pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda
empat mengemudikan kendaraan sambil menelpon maupun mengirimkan pesan singkat. Hampir
semua kalangan melakukannya dari orang tua hingga anak muda. Sehingga dalam hal
ini perlu adanya sosialisasi keselamatan jalan terhadap pengemudi mengenai
bahaya menggunakan telepon genggam saat berkendaraan.
Selain itu pihak
penegak hukum memberi sosialisasi mengenai ancaman pidana apabila mengemudi
sambal bermain telepon genggam, agar masyarakat luas dapat mengetahui secara
pasti peraturan tersebut telah berlaku dan memiliki sangsi yang tegas bagi yang
melanggarnya. Menurut data dari kepolisian pada mudik tahun 2011 penggunaan
telepon genggam saat berkendara menyumbang 2% dari total kecelakaan lalu
lintas.
Berdasarkan
data diatas, angka kecelakaan lalu lintas cukup tinggi yang dikarenakan pengemudi
menggunakan telepon genggam saat mengemudi baik pengemudi kendaraan roda 2
maupun roda 4.
PENJELASAN ISI DAN DESAIN STIKER
Desain
stiker yang dibuat seperti diatas, mempunyai makna dan tujuan khusus,
diantaranya yaitu :
1. Tulisan “STOP BERMAIN HP SAAT
MENGEMUDI!!!”, merupakan
kalimat untuk
mengingatkan pengemudi maupun pembaca sticker bahwa ia harus menaruh
ponselnya saat mengemudikan kendaraan
agar selamat sampai tujuan. Tulisan ini di desain dengan warna merah karena untuk mengingatkan pengemudi
maupun pembaca sticker tentang bahaya berkendara sambal bermain ponsel.
2. Tulisan “MENGEMUDI SAMBIL BERMAIN HP 6 KALI LEBIH
BERPOTENSI TERJADI KECELAKAAN!!!”, tulisan ini bertujuan untuk
mengingatkan pengemudi maupun pembaca sticker bahwa jika
kita bermain ponsel saat mengemudi, risiko terjadi kecelakaan meningkat
sebanyak 6 kali. Tulisan
ini di desain dengan warna merah karena untuk mengingatkan pengemudi maupun pembaca sticker tentang bahaya berkendara sambil
bermain ponsel.
3. Gambar
pada sticker didesain menggunakan gambar kartun dengan tujuan sticker ini bisa
ditujukan untuk semua umur, baik anak-anak maupun orang tua.
4. Logo perhubungan, logo PKTJ, logo
BPSDM, dan logo Dekade Aksi Keselamatan bertujuan untuk memberikan identitas stiker, bahwa stiker tersebut dibuat
oleh Taruna PKTJ sebagai agen keselamatan yang di didik
di dalam lingkungan Badan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhuungan dibawah naungan kementerian perhubungan. Stiker ini dibuat sebagai dukungan terhadap program
Aksi Keselamatan Jalan Indonesia.
III.
SASARAN
Stiker ini
ditujukan untuk seluruh kalangan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan,
baik anak-anak maupun dewasa. Hal ini dapat dilihat dari desain stiker yang
menggunakan gambar kartun.
IV.
METODE
PEMBERIAN STIKER
Metode pembagian stiker yang akan dilakukan yaitu dibagikan ditempat umum,
seperti terminal, stasiun, sekolah-sekolah dan tempat umum lainnya. Metode pembagian stiker ini juga
dapat dibagikan melalui kegiatan sosialisasi mengenai keselamatan berlalu
lintas.
V.
TEMPAT PEMASANGAN STIKER
Stiker ini diproyeksikan
untuk dipasang pada peralatan yang dijumpai
setiap hari, seperti laptop, buku, di belakang helm, pintu dan barang lain yang
digunakan setiap hari. Pemasangan pada benda-benda tersebut diharapkan akan
dibaca setiap hari sehingga secara sugestif pembaca akan berhenti atau tidak
bermain ponsel saat mengendarai kendaraan.