MERANCANG PENYULUHAN KESELAMATAN UNTUK ANAK SMP
Pada kiriman sebelumnya mengenai empat tahapan
dalam penyusunan program penyuluhan. Kita telah membahas mengenai survey
pendahuluan untuk mencari fakta tentang isu-isu keselamatan di masyarakat. Nah
sekarang kita akan membahas bagaimana menerapkan empat tahapan tersebut dalam
mendesain penyuluhan untuk siswa SMP. Sekolah yang menjadi studi kasus dalam
rencana kegiatan ini adalah SMP N1 SLAWI.
Tahap Pertama : Perumusan Keadaan
Perumusan keadaan diawali dengan melakukan pengamatan
secara langsung ke lokasi studi. Berdasarkan survey
yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Slawi, data menunjukan bahwa sebanyak 335
siswa/i SMP Negeri 1 Slawi diantar dengan menggunakan sepeda motor. Sebanyak
325 siswa/i (97%) yang diantar orang tuanya tidak menggunakan helm saat
membonceng, dan 6 siswa/i (2%) menggunakan helm tanpa mengaitkan pengait. Hanya
terdapat 4 siswa/i saja atau (1%) yang menggunakan helm dengan benar. Hal ini
perlu ditindak lanjuti untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya
siswa/i SMP Negeri 1 Slawi agar lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas.
Tahap Kedua : Penetapan Tujuan
Tahap yang kedua dalam mendesain penyuluhan keselamatan
jalan untuk siswa SMP N 1 Slawi adalah menetapkan tujuan penyuluhan yang akan
dilakukan. Untuk menetapkan tujuan perlu diketahui profil dari sasaran
penyuluhan. Profil yang dimaksud dalam hal ini, antara lain: lokasi dan waktu
penyuluhan, budaya yang ada di lingkungan sekolah, dan tingkat kebutuhan materi
yang akan diberikan.
a. Lokasi
dan Waktu
Lokasi penyuluhan keselamatan jalan ditentukan untuk
dilakukan di lingkungan SMP N 1 Slawi. Penyuluhan dilaksanakan di dalam lingkungan
sekolah agar para siswa lebih rileks dan tidak perlu menyesuaikan diri apabila
menggunakan tempat lain di luar lingkungan sekolah.
Waktu pelaksanaan ditentukan agar tidak mengganggu kegiatan
belajar mengajar baik mata pelajaran normatif, adaptif, maupun produktif.
Dengan kata lain, waktu penyuluhan adalah di luar jam pelajaran, yaitu dengan
mengambil jam ekstrakulikuler yang diikuti para siswa. Di SMP N 1 Slawi
terdapat salah satu ekstrakulikuler yang mewajibkan semua siswa kelas 7 untuk
mengikutinya, yaitu Pramuka. Jam untuk kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk
melakukan penyuluhan keselamatan lalu lintas.
b. Budaya
Para siswa di SMP N 1 Slawi sebagian besar berasal dari
wilayah Kabupaten Tegal. Sebagian besar siswa SMP kurang peduli terhadap
peraturan, hal ini terlihat dari kegiatan rutin yang seharusnya wajib
dilaksanakan justru banyak yang tidak hadir, seperti pada kegiatan
ekstrakulikuler HW. Dari 250 siswa yang ada, hanya sekitar 50 siswa yang hadir
mengikuti kegiatan tersebut. Siswa yang hadir tersebut dapat dikatakan bahwa
para siswa memiliki pola pikir yang lebih baik terhadap peraturan daripada para
siswa yang tidak hadir. Para siswa akan lebih mudah menerima materi daripada
para siswa yang lainnya.
c. Tingkat
Kebutuhan
Dari hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, yaitu
survei pelanggaran lalu lintas, para siswa SMP N 1 Slawi harus diberikan
perhatian khusus terutama dari tingkat kesadaran terhadap penggunaan
kelengkapan berkendara. Sebagian besar siswa dari SMP N 1 Slawi kurang memperhatikan
keselamatan berkendara, seperti tidak menggunakan helm, helm tidak SNI dan
tidak menggunakan fungsi kendaraan dengan sebagaimana mestinya seperti tidak
menyalakan lampu utama dan lampu sein pada saat membelok. Namun, dari beberapa
pelanggaran yang dilakukan, pelanggaran yang paling dominan adalah pelajaran
tidak mengenakan helm, yaitu sebanyak 36%. Untuk anak seusia SMP, peraturan
lalu lintas bukanlah hal yang asing bagi para siswa, tetapi kesadaran para
siswa untuk mematuhi peraturan masih termasuk rendah, khususnya untuk
penggunaan helm saat berkendara.
Dengan demikian, dapat ditentukan tujuan kegiatan penyuluhan
yang akan dilakukan, yaitu meningkatkan kesadaran para siswa SMP N 1 Slawi
tentang pentingnya penggunaan helm saat berkendara.
Tahap Ketiga : Penetapan Masalah
Tahap yang ketiga adalah penetapan masalah.
Permasalahan-permasalahan yang terkait dengan efektivitas kegiatan penyuluhan
harus diinventarisasi secara komprehensif sehingga kegiatan penyuluhan dapat
direncanakan dan dilaksanakan secara efektif.
Permasalahan yang terkait dengan kegiatan penyuluhan yang
akan dilakukan antara lain:
a) Materi apa yang
harus diberikan?
b) Bagaimana model
penyuluhan yang akan dilakukan?
c) Media apa yang
harus digunakan?
d) Bagaimana cara
mengetahui efektivitas kegiatan penyuluhan yang dilakukan?
e) Bagaimana
skenario kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan?
Tahap Keempat : Penetapan Rencana Kegiatan
Tahap yang keempat adalah menetapkan rencana kegiatan
penyuluhan. Rencana kegiatan ini meliputi hal-hal yang menjadi permasalahan
dalam pelaksanaan penyuluhan.
a. Materi
Penyuluhan
Materi yang akan diberikan kegiatan ini adalah didasarkan
pada hasil survei pelanggaran yang telah dilakukan, yang mana hasil survei
tersebut menunjukkan bahwa pelanggaran lalu lintas yang paling dominan adalah
tidak menggunakan helm pada saat berkendara. Adapun substansi dari materi yang
akan diberikan antara lain:
Ø Dasar Hukum
Ø Pentingnya penggunaan helm saat berkendara;
Ø Desain standar helm;
Ø Dampak yang dapat terjadi jika tidak menggunakan
helm;
b. Model Kegiatan
Teknik Komunikasi
Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan menggunakan metode
penyuluhan langsung, yaitu bertatap muka secara langsung dengan sasaran penyuluhan,
yaitu para siswa SMP N 1 Slawi yang mengikuti kegiatan Pramuka.
Metode Pendekatan
Dengan melihat karakteristik siswa SMP yang cenderung kurang
peduli terhadap peraturan, maka diperlukan kondisi yang lebih eksklusif,
sehingga metode pendekatan yang akan digunakan untuk penyuluhan para siswa SMP
lebih tepat jika menggunakan metode pendekatan kelompok. Oleh karena itu,
penyampaian materi akan disampaikan dengan cara membagi sejumlah siswa yang
hadir ke dalam beberapa kelompok.
Teknik Penyampaian Materi
Ø Ceramah
Teknik ini digunakan untuk menyampaikan materi yang
berkaitan dengan dasar hukum, tujuan, dan fungsi penggunaan helm yang
berstandar nasional Indonesia bagi pengendara sepeda motor.
Ø Demonstrasi
Teknik ini digunakan untuk menyampaikan materi yang
berkaitan dengan desain standar helm SNI dan tata cara pemakaian helm yang
benar.
Ø Pemberian Penghargaan
Dilakukan dengan memberi hadiah kepada siswa yang sudah
mengenakan helm dengan baik untuk memberikan rangsangan kepada siswa tersebut
agar konsisten mengenakan helm saat berkendara dan juga memberikan contoh
kepada siswa yang belum mengenakan helm bahwa menggunakan helm saat berkendara
merupakan perilaku yang bermanfaat.
Ø Pemutaran Video
Teknik ini digunakan untuk memberikan ilustrasi kepada para
siswa terkait dengan risiko yang akan didapatkan apabila tidak mengenakan helm
pada saat berkendara. Dalam hal ini, video kecelakaan pengendara sepeda motor
yang tidak mengenakan helm dapat menjadi shock therapy bagi para siswa.
c. Media
Yang Digunakan
Untuk mendukung teknik penyampaian materi yang sudah
direncanakan dengan baik diperlukan sarana yang baik pula. Dalam hal ini, media
yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap penyerapan materi oleh para
siswa. Adapun media yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan penggunaan helm
ini antara lain:
Ø Laptop
Ø LCD Proyektor
Ø Helm SNI
d. Alat Evaluasi
Alat evaluasi merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari kampanye/penyuluhan yang dilakukan. Dengan
alat evaluasi akan dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari kegiatan
penyuluhan terhadap tingkat kesadaran para siswa terhadap peraturan lalu lintas
yang ada. Tingkat kesadaran tersebut diketahui dengan cara mengukur 4 (empat)
indikator yang berkaitan dengan tingkat kesadaran seseorang terhadap peraturan
(hukum), antara lain: pengetahuan, pemahaman, sikap, dan perilaku. Untuk
mengukur empat indikator tersebut, instrumen yang digunakan antara lain:
Ø Survei Pelanggaran, untuk mengetahui pola perilaku
para siswa terhadap peraturan menggunakan helm pada saat mengendarai sepeda
motor.
Ø Kuesioner, untuk mengukur pengetahuan, pemahaman,
dan sikap para siswa terhadap peraturan menggunakan helm saat berkendara.
Demikian cara mendesain penyuluhan keselamatan. Semoga Ilmu
yang kita bagi bermanfaat untuk semua.
0 komentar:
Posting Komentar