Minggu, 28 Juni 2015

MENGENAL ECO DRIVING

Eco Driving
Pengertian eco driving menurut etimology adalah kata Eco berasal dari kepanjangan Economic (hemat energi) dan bisa berarti Ecology (ramah lingkungan). Eco Driving merupakan teknik mengemudi yang dapat menghemat bahan bakar (BBM), keselamatan yang tinggi, dan berdampak dalam pengurangan polusi.
Eco driving adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan energi yang efisien kendaraan . Ini adalah cara yang bagus dan mudah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dari transportasi jalan sehingga lebih sedikit bahan bakar digunakan untuk menempuh jarak yang sama.
Eco-drive dapat ditempuh dengan cara sbb:
1.    Memindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin
2.    Sedapat mungkin pertahankan kecepatan kendaraan pada putaran ekonomis
3.    Menghindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu
4.    Antisipasi keadaan arus lalu lintas
5.    Memperlambat secara perlahan

 Teknik Mengemudi Eco Driving
Ada beberapa cara atau teknik mengemudi dengan teknik eco driving, yaitu sebagai berikut:
1.      Berangkat setelah menghidupkan mesin
Pada saat pengemudi menghidupkan mesin dianjurkan tidak melakukan pemanasan awal yang terlalu lama karena dapat membuang bahan bakar hilang secara percuma. Bila mobil anda selama beberapa hari atau lebih jarang dipakai maka anda dapat melakukan pemanasan selama kurang dari 60 detik, kemudian anda dapat menjalankan mobil. Pada posisi berjalan setelah pemanasan, anda harus menginjak pedal gas secara perlahan-lahan dan lembut kemudian mempercepat sedikit demi sedikit serta memperhatikan peningkatan kecepatan agar mobil dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan aman pada saat mobil mulai berjalan.
2.      Kecepatan konstan dalam perjalanan
Melakukan kecepatan konstan 40-50 km/jam di jalan biasa (dalam kota) atau 80 km/jam di jalan bebas hambatan (luar kota). Kecepatan ini merupakan batas kecepatan ekonomis, teknik mengemudi eco driving dapat dilakukan dengan menjaga jarak aman terhadap mobil lain, batas kecepatan yang dianjurkan oleh rambu-rambu lalu lintas sehingga dapat melakukan peningkatan efisiensi bahan bakar serta keselamatan dalam berkendara (safety driving).
3.      Pengaturan perlambatan kecepatan dalam mengemudi
Melakukan teknik mengemudi engine brake untuk memperlambat mobil dengan cara melepaskan pedal gas secara cepat dan gunakan pedal rem secara bijaksana sambil mengatur jarak aman terhadap kendaraan lain pada saat mendekati lampu lalu lintas (traffic light), teknik mengemudi ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar. Misalkan melakukan deselerasi (pindah gigi untuk perlambatan), kebiasaan teknik mengemudi ini sering dilupakan.
4.      Mematikan mesin mobil dalam kondisi berhenti
Pada saat mobil berhenti dalam waktu yang lama seperti parkir menurunkan seseorang atau barang, mampir di sebuah toko atau menunggu seseorang teman dan lain-lain. Diusahakan mematikan mesin karena bahan bakar tetap dikonsumsi meskipun mobil dalam kondisi berhenti.
Eco Driving merupakan cara mengajak pengemudi mobil melakukan perubahan teknik mengemudi yang lebih terkontrol, lebih berhati-hati, santai tanpa emosi, bertanggung jawab, dan menghindari stres. Misalnya dalam melakukan teknik mengemudi yang tidak terkontrol yaitu menginjak pedal gas secara tiba-tiba hal ini dapat membuat boros penggunaan bahan bakarnya.
Teknik mengemudi Eco Driving juga dapat menghemat biaya pengeluaran sekitar 20% dan penghematan biaya perawatan mobil bila melakukan servis mobil secara teratur. Hal ini pada negara kita dapat sebagai solusi yang paling cepat, tepat, dan murah dalam hal penghematan bahan bakar (BBM) serta pelestarian lingkungan alam. Emisi gas buang (CO2) dan polusi udara akan berkurang apabila anda melakukan teknik mengemudi ini secara terus menerus.
Sebagai  pengemudi  kendaraan  berbahan  bakar  bensin  maupun  solar,  hal  pertama  yang  dapat dilakukan  adalah  menghemat  bahan  bakar  dan  mengurangi  polusi  udara,  salah  satunya  dengan membatasi  putaran  idel,  tidak  berlama-lama  memanaskan  mesin  pagi  hari  atau  bila  perlu  mesin dimatikan jika kendaraan tidak bisa bergerak lebih dari 1 menit.
Suatu regulasi pembatasan putaran  idel mesin sangat diperlukan di  Indonesia agar pemakaian bahan bakar dapat dihemat secara menyeluruh dan sekaligus menekan biaya opersional kendaraan, karena;
a.      Membiarkan  mesin  terlalu  lama  putaran  idel  menyebabkan  keausan  komponen  lebih  cepat dibandingkan mesin  dijalankan  secara  biasa,  kerusakan  katalitik  converter  juga  lebih  cepat  bila mesin idel terlalu lama.
b.      Lebih effisien mematikan mesin dari pada dibiarkan dalam keadaan idel, karena pemakaian bahan bakar selama mesin distart sama dengan sekitar 30 detik saat mesin putaran idel temperatur kerja.
c.      Mesin  putaran  idel  bahaya  polusinya  lebih  besar  jika  dibandingkan  kendaraan  jalan,  karena kurangnya udara yang mengalir di sekitar kendaraan.
d.      Banyak orang melakukan pemanasan mesin dengan putaran idel terlalu lama sebelum kendaraan dijalankan.  

1 komentar:

  1. Sekarang banyak bahan kimia yg bisa dicampurkan agar mobil ramah lingkungan...

    http://xado.info/en/how-does-revitalizant-reg-help-the-environment

    BalasHapus