Sabtu, 04 Juli 2015

BAHAYA MENGGUNAKAN HP SAAT MENGEMUDI

Kita tentu sering melihat ada orang berkendara tapi tangannya juga asyik memencet keyped HPnya. Saking asyiknya tidak jarang yang perlahan tapi pasti membawa kendaraannya ke tengah jalan. Orang-orang yang egois ini tidak pernah memikirkan akibat dari perbuatan tersebut dapat melukai atau bahkan menghilangkan nyawa seseorang.

HP sangat berbahaya karena menggunakan hp saat mengemudi otak pengemudi bisa dipaksa untuk berpikir hal penting lainnya. Karena pengemudi memiliki keterbatasan dalam menerima dan mengolah informasi, HP menyebabkan adanya distraksi attensi (gangguan kefokusan) sehingga konsentrasi menjadi terpecah dan tidak fokus ke jalan raya, akibatnya mengurangi kestabilan dalam mengendalikan kendaraan. Apalagi ketika sedang sms, maka tingkat kefokusan akan lebih fokus ke HP dibandingka fokus ke jalan.


Coba kita bayangkan seandainya ketika sedang mengemudi kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi dan HP tiba-tiba berbunyi atau bergetar. Secara otomatis kita akan segera mengangkat telepon tersebut. Jangankan dengan kecepatan cukup tinggi,yang pelan–pelan saja kita harus tetap fokus dan konsentrasi penuh ketika mengemudi untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
Sebenarnya di Indonesia sudah ada undang-undang yang mengaturnya yaitu Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan  Pasal 106 Ayat 1 yang berbunyi "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi".

Adapun penjelasan dengan penuh konsentrasi dijelaskan bahwa Yang dimaksud dengan ”penuh konsentrasi” adalah setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah, mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi atau video yang terpasang di Kendaraan, atau meminum minuman yang mengandung alkohol atau obat-obatan sehingga memengaruhi kemampuan dalam mengemudikan Kendaraan.

Hukuman bagi pengemudi yang melanggar pasal tersebut tertuang dalam Pasal 283 yang berbunyi "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)".

Patuhilah setiap peraturan lalu lintas, Semenarik apapun menggunakan telepon genggam (HP) dan sepenting apapun informasi yang akan didapat melalui telepon genggam, bukankah masih jauh lebih menarik dan penting keselamatan anda dan pengguna jalan yang lain??
jikapun panggilan tersebut sangat penting anda bisa menepi sejenak untuk mengangkat telepon. hal itu lebih berkeselamatan daripada menerima telepon sambil berkendara.

FAKTOR PENYEBAB
  • Kebiasaan masyarakat berkendara sambil bermain telepon genggam.
  • Kurang kedisiplinannya masyarakat.
  • Kurangnya sosialisasi mengenai larangan-larangan yang terdapat pada UU mengenai aturan berkendara.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat akibat dan dampak perbuatannya tersebut.



SOLUSI
  • Pihak penegak hukum seharusnya lebih tegas dalam menanggapi kasus seperti ini, sering diadakan razia dan lebih diperketat lagi.agar orang-orang akan jera sehingga tidak mengulanginya lagi.
  • Dibuat rambu-rambu dan di beri tulisan peringatan akan bahaya perilaku tersebut.
  • Peringatan tidak hanya melalui tulisan atau poster dijalan,tetapi juga bisa melalui media massa,seperti radio,koran,TV,bahkan internet.
  • Diadakannya sosialisasi terhadap masyarakat akan bahaya mengemudi sambil bermain telepon genggam. 

Kamis, 02 Juli 2015

CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN DI JALAN



1.   Pembatasan Kecepatan

Kecepatan berpengaruh baik risiko kecelakaan maupun akibat kecelakaan. Pada 35 mph (56 km / h) Anda berpeluang dua kali lebih besar untuk membunuh seseorang dibandingkan pada kecepatan 30 mph (48 km / jam). Di Eropa saja, mengemudi sesuai dengan batas kecepatan dan mengenakan sabuk pengaman dapat menyelamatkan sekitar 12.000 nyawa dan mencegah cedera 180.000 per tahun.
Ada berbagai cara untuk mengurangi kecepatan kendaraan, undang-undang, desain jalan, dan penegakan hukum (kamera radar speed misalnya). Intellegent Speed Adaptation (ISA) merupakan sebuah sistem di mana kendaraan tahu batas kecepatan kendaraan di jalan, dan akan mengaktifkan sinyal visual dan audio jika kecepatan melampaui batas.
Sebuah proyek ISA dilakukan di Swedia selama tiga tahun, dengan berbagai sistem dipasang di 5000 mobil, bus dan truk. Swedish National Road Administration melaporkan bahwa mereka bisa mengurangi cedera kecelakaan sebesar 20% sampai 30% di daerah perkotaan. (Sumber: Shutterstock)

2.   Kenakan Sabuk Pengaman



Berbagai fitur keselamatan seperti airbag dan alat elektronik canggih terus ditingkatkan untuk membantu Anda tetap aman di dalam mobil Anda.
Mungkin perangkat keselamatan terbaik yang pernah dikembangkan adalah sabuk pengaman. Sabuk pengaman dapat mengurangi risiko kematian dalam tabrakan hingga 60%.
Peraturan wajib memakai sabuk pengaman di banyak negara telah meningkat penggunaannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa di Inggris, penggunaan sabuk pengaman depan meningkat dari 37% menjadi 95% setelah peraturan wajib memakai sabuk pengaman, diikuti dengan penurunan sebesar 35% korban cedera akibat kecelakaan  lalu lintas.

3.   Gunakan Child Safety Seats




Penggunaan kursi keselamatan untuk anak telah terbukti mengurangi risiko kematian kendaraan sebesar 71% pada anak-anak, dan 54% untuk anak usia 1-4 tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Biaya dan ketersediaan menjadi hambatan untuk menggunakan kursi keselamatan anak di negara berkembang.
4.   Memakai Helm




Untuk pengendara sepeda, helm adalah perlindungan yang paling efektif apabila terjadi kecelakaan. Helm dapat mengurangi risiko cedera kepala dan otak hingga 88%.
Helm juga sangat penting untuk pengendara sepeda motor, terutama di negara-negara berkembang di mana penggunaan sepeda motor sangat tinggi dan penggunaan helm rendah. Misalnya, di Thailand, setahun setelah peraturan wajib memakai helm dilakukan, penggunaan helm meningkat lima kali lipat, sementara cedera kepala sepeda motor mengalami penurunan sebesar 41% dan kematian sebesar 21%, menurut penelitian yang laporkan oleh WHO.

5.   Mobil driverless/ auto driving



Human error adalah penyebab terbesar atas kecelakaan di jalan. Jika Anda menghapus variabel itu, jalan kita berpotensi menjadi jauh lebih aman. Penelitian desain untuk mobil yang menngendarai diri mereka sendiri terus dilakukan. Kendaraan yang dikemudikan secara otomatis bisa meningkatkan arus lalu lintas, mengurangi kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

6.   Pentingnya Pendidikan, Informasi, dan Publisitas untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat


Menurut Departemen Transportasi Inggris, Anda empat kali lebih mungkin untuk kecelakaan ketika menggunakan ponsel saat mengemudi. Poster ini hanya sebagian kecil dari kampanye yang diluncurkan oleh Pemerintah Inggris untuk meningkatkan perilaku pengguna jalan.

7.   Peningkatan visibilitas



Banyak kecelakaan terjadi akibat pengguna jalan tidak melihat satu sama lain. Rendahnya visibilitas adalah masalah serius di negara berpenghasilan rendah dan negara-negara berpenghasilan menengah, di mana penerangan jalan di malam hari tidak memungkinkan pengguna jalan melihat dengan jelas.
WHO merekomendasikan untuk melaksanakan daytime running lights untuk pengendara sepeda motor, yang dapat mengurangi kecelakaan akibat kurangnya visibilitas hingga 15 persen. Selanjutnya, pengendara sepeda harus melindungi diri dengan memakai pakaian yang berwarna cerah dan dilengkapi reflektor. Hal ini bertujan untuk meningkatkan visibilitas mereka di siang hari dan dalam kegelapan. Pengendara sepeda harus menggunakan reflektor pada roda, dan lampu sepeda.


8.   Menghukum Orang Mabuk yang Berkendara

Nol toleransi untuk pengemudi yang mabuk sambil mengemudi membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas. Pengurangan tingkat alkohol dalam darah dari 0,10 persen menjadi 0,05 persen mengurangi 2/3 risiko kecelakaan.

9.   Meningkatkan Infrastruktur Jalan



Sistem lalu lintas jalan modern dan desain pinggir jalan dapat secara signifikan mengurangi cedera dalam peristiwa kecelakaan. Bundaran, misalnya, dapat mengurangi tabrakan hingga 40%, cedera serius dan kematian hingga 90%. Perbaikan lain yang perlu dilakukan adalah perbaikan pada fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki,  dan penerangan jalan yang memadai.

10.                Driver assistance systems


Perusahaan mobil terus mengembangkan fitur keselamatan yang terintegrasi yang intuitif yang dapat membantu mengurangi beberapa risiko kecelakaan akibat human error. Selain fitur yang ada seperti sabuk pengaman, cruise control dan airbag, teknologi yang lebih canggih seperti sensor gerak, detektor alkohol, bahkan kendaraan yang dapat berkomunikasi satu sama lain, adalah teknologi untuk meningkatkan  keselamatan jalan.

TIPS MENGEMUDI SAAT HUJAN

Periksalah ban anda dengan teratur


Selalu cek ban anda sebelum mengemudi. Periksalah hal berikut dengan cermat: Jaga tekanan udara ban. Tekanan udara yang betul diatur oleh pabrik mobil dan dapat ditemukan di balik pintu, kotak samping pintu, kotak dashboard atau pintu bahan bakar. Juga tertulis di buku manual. Angka yang tercetak di sisi ban bukan tekanan udara yang di rekomendasikan bagi ban anda…hal itu adalah kemampuan ban menerima beban maksimal tekanan udara. Anda harus melakukan pengecekan tekanan setidaknya sekali sebulan. Cek juga kedalaman tapak. Tapak yang baik akan melindungi anda dari tergelincir/slip dan aquaplaning/genangan/banjir.
Saat hujan turun, air akan bercampur dengan kotoran, minyak yang membuat jalan menjadi licin dan mudah tergelincir. Cara terbaik menghindarinya dengan mengemudi perlahan-lahan. Hal ini akan mempermudah ban anda menyesuaikan dengan perubahan cuaca, untuk daya cengekeram lebih baik.



Mengendalikan mobil saat tergelincir


Tergelincir dapat terjadi pada semua pengemudi. Apabila anda mengalaminya, ingatlah untuk tidak menginjak rem mendadak. Jangan menginjak rem berulang-ulang bila mobil ande dilengkapi anti-lock braking system (ABS). Melainkan, injaklah rem dengan hati-hati dan tekanan yang tepat agar stir dan rem dapat menyesuaikan dengan keadaan saat tergelincir.



Jaga jarak dengan kendaraan di depan


Mengemudi saat jalan basah disarankan agar berhati-hati – stir, (clutch), rem dan pedal gas – dan hal-hal yang membahayakan. Saat anda memulai perjalanan dalam cuaca hujan, sepatu anda bisa basah dan licin saat menginjak pedal gas. Keringkan alas kaki anda sebelum mengendarai mobil.Kendaraan harus dalam kondisi baik, ceklah kondisi lampu besar, lampu samping, lampu rem dan sistim indicator bekerja baik. Saat hujan melakukan pengereman akan menjadi tiga kali lebih lama dibandingkan saat kering/panas. Perhatikan jarak kendaraan, karena anda perlu berada di belakang mobil yang berada dihadapan anda dengan jarak lebih jauh. Jagalah jarak setidaknya dua mobil di depan anda sehingga terdapat jarak yang cukup.



Ikutilah jalur kendaraan di depan anda


Hindari menggunakan rem. Berusahalah untuk mengurangi kecepatan dengan mengurangi tekanan pada pedal gas. Nyalakan lampu besar, sekalipun hujan rintik2. Bukan hanya anda yang akan mudah melihat, namun kendaraan lain juga akan mudah melihat anda.



Persiapkan perjalanan anda


Mengemudi saat hujan memerlukan perlakuan yang hati-hati terhadap alat-alat penting dalam mengemudi – stir – (clutch), rem dam pedal gas – dan kemungkinan kesalahan lain yang bisa terjadi. Saat anda memulai perjalanan dalam kondisi hujan, alas sepatu anda bisa saja basah dan licin saat menginjak pedal gas. Keringkan alas sepatu anda sebelum mulai mengemudi. Lakukan pengecekan rutin pada fungsi lampu besar, lampu samping, lampu rem dan sistim indicator bekerja dengan baik.



Bila hujan lebat, berhentilah !


Hujan lebat dapat mengganggu wiper anda, air hujan yang deras akan menutup kaca depan mobil anda. Saat pendangan menjadi terbatas dan anda tidak dapat melihat bahu jalan atau kendaraan lain dengan jarak yang aman, saatnya anda untuk menepi dan menunggu hujan reda. Berhentilah pada tempat yang aman dan tepat. Bila harus berhenti di bahu jalan, berhentilah secepatnya dan tunggu hingga badai mereda. Tetap nyalakan lampu besar dan lampu hazard agar mudah terlihat kendaraan lain.



Hujan pertama membuat jalan sangat licin


Hujan pertama membuat sulit mengemudi, karena tanah, minyak dari jalan bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang licin. Pengemudi yang berpengalaman akan mengurangi kecepatan, dan berhati-hati pada saat-saat awal hujan turun.



Udara mendung mengurangi jarak pandang


Berhati-hatilah saat melewati kendaraan lain. karena saat jarak pandang sangat kurang dapat menyebabkan kita tidak terlihat oleh kendaraan dari arah berlawanan. untuk menjaga faktor keamanan nyalakan lampu utama saat kondisi seperti ini.



Keringkan rem anda setelah terkena air


Bila saat anda mengemudi melewati genangan air yang cukup dalam, rem anda akan basah, ijaklah rem anda perlahan untuk mengeringkannya.



Jangan mengemudi bila lelah


Berhentilah setidaknya beberapa jam setelah mengemudi untuk beristirahat. waktu mengemudi maksimal pengendara adalah 4 jam. apabila berkendara lebih dari 4 jam, maka resiko kecelakaan akan semakin meningkat.